
SOLID BERJANGKA – HARGA EMAS MENGUAT PASCA LONJAKAN KASUS COVID-19 DI AS, VAKSIN DI ABAIKAN PELAKU PASAR
SOLID BERJANGKA JAKARTA – Harga emas masih mempertahankan pnguatan disesi perdagangan pada hari Kamis (12/November) naik hingga 0.73 % atau mencapai level $ 1883.30/troy ons seiring harga emas mendapatkan dukungan dari melemahnya Indeks Dollar Amerika Serikat (DXY) dan berhentinya rally di pasar saham global, dengan para trader dan investor fokus lebih banyak kepada kondisi Covid – 19 yang menakutkan.
Pada dasarnya saat ini pasar masih diliputi oleh berbagai risiko terutama dari makin melonjaknya infeksi Covid-19 di berbagai negara. Peningkatan infeksi yang terjadi membuat banyak negara menerapkan pembatasan aktifitas (lockdown). Lockdown kali ini dinilai tidak semasif yang terjadi pada bulan Maret lalu. Namun tetap saja dampak ekonominya akan terasa terutama untuk negaranegara benua Eropa. Ini seharusnya mendorong pengutan harga emas dapat berherak lebih tinggi lagi.
Sejumlah negara bagian di Amerika Serikat masih melaporkan pertambahan kasus infeksi Corona. California tercatat sebagai salah satu wilayah dengan tingkat pertumbuhan kasus yang paling kencang. Menurut data John Hopkins University, total kasus virus Corona di AS saat ini mencapai 10.2 juta atau seperlima dari keseluruhan kasus di dunia.
Dengan kasus infeksi virus COVID-19 Amerika Serikat yang masih tinggi, sehingga harapan akan tambahan paket stimulus ekonomi ikut meningkat. Ketua The Fed pun telah mengatakan bahwa bantuan dari pemerintah sangat diperlukan guna menggerakkan roda ekonomi melalui periode sulit ini. Program stimulus Amerika Serikat cenderung mendevaluasi Indeks Dollar Amerika Serikat (DXY), sehingga wajar jika harga emas masih berpotensi kembali naik.
ANALISA FUNDAMENTAL
Menurut analisa fundamental, Sentimen negatif yang medorong harga emas turun tajam pekan ini berasal dari temuan vaksin besutan emiten farmasi Amerika Serikat Pfizer dan perusahaan Jerman BioNTech yang memiliki efektivitas hingga 90% dalam uji coba tahap ketiga.
Namun, kabar positif seputar vaksin itu terkalahkan oleh kekhawatiran seputar kenaikan infeksi di Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa yang dikhawatirkan memicu karantina wilayah (lockdown) dalam waktudekat.
Disisi lain, para investor juga memantau pidato dari ketua Bank Sentral Federal Reserve Jerome Powell terhadap proyeksi pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat yang telah dilanda oleh pandemic Covid-19, dimana angka kasus Covid-19 di Amerika Serikat semakin meningkat.
ANALISA TEKNIKAL
Secara teknikal, Survei yang dilakukan Kitco.com menunjukkan sentimen bullish untuk emas. Sekitar 69 % pemain Wall Street memperkirakan minggu ini harga emas akan bullish, 13 % bearish, dan 19 % lainnya netral atau sideways.
Menurut McEwen, harga emas bisa tembus ke $ 5.000/troy ons karena popularitasnya semakin meningkat di kalangan investor ritel. Dalam sebuah wawancara dengan Kitco News dia mencontohkan pergerakan saham teknologi Amerika Serikat yang sangat populer dan mengalami kenaikan harga yang sangat tinggi.
Range mingguan, jika harga emas dapat menembus level resistance 1 $ 1896/troy ons, maka emas dapat melanjutkan kenaikan ke level resistance 2 yaitu pada level $ 1907/troy ons.
Sebaliknya jika harga emas dapat menembus level support 1 $ 1874/troy ons, maka harga emas dapat melanjutkan penurunan kembali ke support 2 di level $ 1863/troy ons dan support 3 $ 1850/troy ons.
SOLID BERJANGKA
Sumber : SGB Jakarta (Tulus Rifwandi Gea)
Leave a Reply